Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Inilah Alasan Mengapa Kita Bagian dari Semesta!

Inilah Alasan Mengapa Kita Bagian dari Semesta! Bu Dami, dalam perkenalan pertamanya, ia menceritakan sebuah hal yang berasa sangat jauh, jauh sekali dari masa saat dia menjadi pembicara. Kisah itu ia mulai dari tahun 1991 ketika anaknya bernama Dana masih kecil dan masih ada. Kenapa harus dari sana? Jauh sekali! Pikir saya. Berceritalah Bu Dami mengenai alur kebangkitan hidupnya. Sosok anak yang menurutnya menjadi penyebab mengapa ia bisa sampai menjadi pembicara di depan saya. Sampai saat itu, saya masih belum memahami esensi dari pernyataannya sebenarnya. Jadi, mari simak cerita saya. Dimulai dari kisah masa kecil sosok Dana Zakaria Hasibuan. Ketika itu Bu Dami masih berada di Amerika untuk studi S2. Hari itu adalah Sabtu, suatu hari yang memang Bu Dami siapkan untuk membersamai anaknya. Dibawa lah Dana bersama Bu Dami ke sebuah laboratorium. Sebuah tempat yang menjadi kandang bagi serangga-serangga yang sedang diteliti oleh Bu Dami. Ketika sedang bermain dan mengamat...

Palembang?

Palembang? Kisah ini akan saya mulai dengan alasan mengapa saya bisa sampai ke Palembang. Waktu itu saya berkesempatan untuk mengikuti Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia) di Bangka Belitung, sebagai perwakilan dari Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Poros yang saya ikuti di Universitas Ahmad Dahlan. Perjalanan berangkat dan pulang menggunakan pesawat. Ketika berangkat langsung memesan tiket pesawat dengan rute Yogyakarta-Palembang, Palembang-Pangkal Pinang. Akan tetapi, perjalanan pulang menuju Jogja sedikit mengalami kendala. Entah apa yang terpikir waktu itu ketika saya dan salah seorang teman saya, yaitu mba Yuni, memutuskan untuk membeli tiket pesawat dengan tujuan dari Palembang-Yogyakarta. Padahal, posisi kami berdua waktu itu masih berada di Bangka Belitung. Berpikir ekonomis, yang terjadi justru hampir sama jika kami memesan tiket pesawat seperti ketika berangkat menuju Bangka Belitung. Namun, yang menjadi keuntungan bagi saya adalah hal-...

Enggak Enakkan Itu Enggak Enak, kan?

Enggak Enakkan Itu Enggak Enak, kan ? Kebencian saya terhadap sebuah hubungan pertemanan adalah sebab ketidaksehatan pola pikir di dalam hubungan. Bentuk-bentunya bisa beragam. Dalam hal ini saya fokus pada poin-poin yang ringan tetapi dapat memperparah penyakit hati dari setiap individu dalam lingkungan pertemanan tersebut. Ketika satu orang melakukan sebuah komunikasi dengan satu orang yang lain maka itu sudah terjadi sebuah hubungan sosial. Aktivitas yang dilakukan terus menerus oleh orang dalam hubungan sosial itulah yang menurut saya disebut dengan berteman. Ketika kita sudah mengenal orang lain yang dimulai dengan identitas diri, itulah awal mula pertemanan terjalin. Meski hanya nama yang disebut, bagi saya mereka telah berteman. Lalu, bagaimanakah dengan ketidaksehatan pertemanan itu? Hal-hal yang menjadi sumber dari masalah itu adalah belum adanya komunikasi yang sesuai antara orang satu dengan orang yang lain. Pertemanan yang selanjutnya dibahas adalah pertemana...

Kehidupan di Pinggiran Sungai Musi

Jembatan Ampera, warna merah gagahnya membelah sungai Musi yang mengalir syahdu. Perahu-perahu tampak berlabuh di tepian sungainya tepat di bawah dua tiang gagah itu. Beberapa anak di tempat saya singgah saat itu sedang bergerombol memancing ikan-ikan penghuni sungai Musi. Adalah seorang anak laki-laki bernama Faidal. Seusia anak kelas 4 SD sedang memancing ikan di tepian Sungai Musi. Dua ikan lundu telah berhasil didapatkan oleh Faidal. Umpan cacing yang ia pasangkan ternyata ampuh menarik ikan-ikan habitat asli sungai terbesar di Palembang itu. Lain dengan teman-teman Faidal sebelumnya, mereka tidak berhasil mendapatkan ikan satu pun karena umpan berupa potongan tempe mentah yang dipasang mungkin kurang menjadi daya tarik ikan lundu. Dalam hitungan beberapa menit, Faidal berhasil mendapatkan ikan lundu berukuran sepanjang jari orang dewasa. Tidak terlalu besar memang. Ikan-ikan yang didapatkan masih cukup kecil. Jika dilihat sekilas, ikan lundu tampak seperti ikan patin...

Saya Menyayanginya, Sungguh Menyayanginya

Saya Menyayanginya, Sungguh Menyayanginya Bapa Bapa, Dua ratus lima belas bulan engkau telah menjagaku Kau menjagaku dengan tangan kekarmu Ah bukan, bukan itu Engkau membesarkanku dengan kerja kerasmu Ah bukan, juga bukan itu Engkau membesarkanku dengan kasih sayangmu Ah bukan, bukan hanya itu Engkau membesarkan dengan kerja kerasmu, Melalui tangan kekarmu, Diiringi pula dengan tulus kasih sayangmu. Bapa, Ucapan terima kasih tak akan cukup untuk pengorbananmu Baktiku yang berpuluh-puluh, beratus-ratus, beribu-ribu, dan ber-ber yang terbesar di dunia pun tak akan cukup untuk membalasmu Melalui doa yang kupanjatkan kepada Tuhanku Besar harapanku tuk bisa mengabdi kepadamu Supaya kelak di akhir kehidupanmu Surgalah tempat kembalimu Amin ~Ys

Kejahatan Berbahasa

“Kejahatan” Berbahasa Oleh: Yosi Sulastri Menyempurnkan penggunaan bahasa Indonesia bukanlah sesuatu yang mudah. Beberapa jenis interferensi bahasa acap terjadi dalam praktiknya. Kalangan akademisi setingkat dosen pun tidak luput dari hal tersebut. Menurut pandangan saya, segelintir dosen yang saya temui terbukti melakukan “kejahatan” berbahasa terhadap bahasa Indonesia. Mereka seenaknya mengawinkan bahasa yang satu dengan bahasa yang lainnya. Padahal hal itu dalam konsep pemakaiannya sangat tidak dibenarkan, meskipun dalam ilmu stilistika dikenal istilah campur kode. Saya melihat fenomena itu sebagai sebuah kemajuan yang membawa kemunduran. Satu sisi ingin menaikkan eksistensi bahasa Indonesia dengan menyelipkan bahasa-bahasa asing. Di sisi lain ingin menaikkan eksistensi bahasa daerah, misalnya bahasa Jawa, dengan menyisipkannya dalam pemakaian bahasa Indonesia. Ketika saya menanyakan mengenai motivasi utama salah satu dosen yang menjadi tersangka dari praktik tersebut, ...

Terima Kasih Kata yang Sudah Mengantarkan Saya Kepada Cinta

Terima Kasih Kata yang Sudah Mengantarkan Saya Kepada Cinta Oleh: Yosi Sulastri Judul buku : Kita, Kata, dan Cinta Penulis : Khrisna Pabichara Penyunting : Athena Penerbit : Diva Press Tahun terbit : Maret 2019 Jumlah halaman : 440 halaman Nomor ISBN : 978-602-391-694-8 Dewasa ini kampanye mencintai bahasa marak diadakan. Terlebih lagi jika mendekati bulan bahasa, Oktober. Bahasa seakan menjadi bahan pembahasan yang pelik namun dipandang receh. Padahal, setiap hari dalam kehidupan setiap manusia pasti menggunakan bahasa. Pertanyaannya adalah bagaimana nasib Bahasa Indonesia di bangsa Indonesia? Tidak hanya satu atau dua buku yang mengulas mengenai tata bahasa yang berlaku di Indonesia. Pelbagai panduan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) pun diterbitkan oleh banyak penulis dan penerbit. Ketebalan dan cakupan pembahasan juga beragam. Calon pembaca bisa memilih sendiri sesuai dengan keinginan. Namun, yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah adakah m...

Mendobrak Ruang Rahasia Kepenulisan Raditya Dika

Mendobrak Ruang Rahasia Kepenulisan Raditya Dika Oleh: Yosi Sulastri Judul buku : Rahasia Menulis Kreatif Penulis            : Raditya Dika Jumlah halaman : 171 halaman Jenis buku     : buku elektronik (e-book) Buku elektronik dengan gambar sampul berupa sebuah kunci yang berujung pensil dengan judul Rahasia Menulis Kreatif saya dapatkan dari dosen Sastra Indonesia yang mengajar Mata Kuliah Menulis Kreatif. Ketika saya buka buku tersebut, saya membaca nama Raditya Dika pada bagian bawah dari sampul depan. Iya, buku ini ditulis oleh Raditya Dika yang sudah mencatatkan namanya melalui novel-novel bahkan film-film karyanya. Dika tidak memiliki latar belakang pendidikan mengenai kesusasteraan. Alasan terbesar dari terciptanya buku ini adalah pengalaman yang mendidiknya mampu menuliskan rahasia-rahasia kepenulisannya. Di dalam buku berjudul rahasia menulis kreatif ini, Dika menjlentrehkan misteri di balik buku-buku dan film-f...
Mengenal Premis Buku, Menulis Menjadi Lebih Mudah             Premis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki pengertian yaitu kalimat atau proposisi yang dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dalam logika. Istilah premis muncul dalam proses perencanaan penulisan sebuah buku. Premis buku merupakan bahasan yang akan diulas pada tulisan kali ini.            Istilah premis buku dapat dijumpai di buku 13 mantra Menulis Fiksi karya Imperial Janthee. Pada mantra pertama dijelaskan mengenai apa itu premis buku. Berdasarkan istilah, frasa premis buku memiliki pengertian yang senada dengan definisi premis itu sendiri. Premis buku adalah intisari cerita atau pembahasan dalam satu kalimat saja. Jadi, dalam sebuah premis buku baik itu fiksi maupun non-fiksi adalah sebuah kalimat yang berisi intisari dari apa yang akan disampaikan di dalam buku yang dirancang oleh penulis tersebut. Premis buku berfungsi sebagai...

Literasi Grafis Era Industrialisasi

Literasi Grafis Era Industrialisasi Oleh: Yosi Sulastri Dunia literasi masa kini tidak hanya sebatas tulisan yang dicetak menjadi buku. Literasi telah berkembang menuju media yang bisa dijamah para komikus. Pada tahun 1978 Will Eisner mencetuskan mengenai sebuah aliran baru dalam dunia sastra. Mulanya hal itu berkembang dari karya sastra berupa komik. Karena stigma masyarakat bahwa komik adalah produk literasi dengan mangsa pasar anak-anak, Will Eisner menciptakan istilah baru yaitu novel grafis. Karyanya yang berjudul Contract with God and Other Tenement Stories menjadi novel grafis pertama di dunia sastra. Secara tampilan, antara komik dan novel grafis memiliki visual yang hampir sama. Keduanya merupakan hasil dari penggabungan panel-panel gambar yang berisi rangkaian cerita. Yang membedakan antara komik dan novel grafis adalah kepadatan alur cerita di dalamnya. Komik bisa selesai dibaca hanya dalam sekali duduk atau hitungan jam saja. Durasi dari setiap serinya cenderung ...

Daftar Impian yang Akan Saya Wujudkan di Tahun 2019

Daftar Impian yang Akan Saya Wujudkan di Tahun 2019 Yosi Sulastri|@kiren_ys Para motivator atau pakar psikolog seringkali menyampaikan perihal impian atau harapan. Nasihat-nasihat supaya semangat dalam mencapai impian selalu terlontar melalui kata-kata yang menggairahkan. Terlebih lagi ketika menyoal target pencapaian di tahun baru atau yang kerap disebut dengan istilah “resolusi”. Bentuknya bisa bermacam-macam. Ada sebagian motivator yang mengatakan untuk membuat daftar impian atau harapan yang akan ingin diwujudkan. Hal itu sudah saya coba beberapa kali. Sejak tahun 2015 saya membuat harapan-harapan yang akan saya wujudkan. Namun lebih seringnya bukan dalam bentuk resolusi tahunan. Daftar keinginan selalu saya tuliskan dalam jurnal pribadi saya ketika pada saat itu memang saya sedang menginginkan hal tersebut. Tidak memandang awal tahun, pertengahan tahun, atau akhir tahun. Kapan pun saya punya impian baru, saya selalu menuliskannya. Hingga saat ini, beberapa impian ter...