Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2023

Tujuh Sila Hewanisme Versi Babi-Babi dalam Novel Animal Farm Karya George Orwell

  Apa yang akan diperingati pada 12 Oktober setiap tahunnya? Jika Snowball dan/atau Napoleon melalui keturunan babi-babi yang diciptakan oleh Orwell pada 1944 itu masih ada, pada hari tersebut pasti mereka akan meneriakkan dirgahayu Republik Binatang. Peristiwa yang terjadi pada hari tersebut menjadi titik balik "kebebasan berpikir" para binatang yang hidup di Pertanian Manor. Cerita yang saya maksud di sini adalah sebuah pemberontakan para binatang yang ditulis oleh Eric Arthur Blair, yaitu Animal Farm (Republik Hewan). Novel alegori politik yang konon sengaja dianggit oleh Orwell sebagai karya "anti Stalin"-nya ini mengambil latar tempat di sebuah pertanian yang dipunyai oleh Mr. Jones. Para binatang yang hidup di Pertanian Manor telah sampai pada kesadaran untuk menentukan nasibnya sendiri. Para babi, anjing, sapi, ayam, bebek, biri-biri, burung, keledai, kucing, hingga tikus-tikus; mereka saling bertekad untuk bisa mengusir manusia. Keadaan mendesak karena k...

KE(M)BALI: Telah tiba pada yang kelima

 Perjalanan Ke(m)Bali yang Sungguh Teberkahi Titiang lungsur mapamit dumun! Novel Buku Besar Peminum Kopi yang saya bawa ke Bali sudah selesai dibaca pada beberapa menit sebelum pesawat akan membawa saya ke Jogja kembali. Perjalanan saya ditemani oleh Nong. Kami sama-sama bertarung. Bedanya dia bertarung di atas papan catur dengan lawan-lawannya, sedangkan saya bertarung dengan perasaan takut yang beberapa kali menguasai kepala. Nong telah menang, pun saya. Saya telah memenangi keragu-raguan dari diri sendiri yang menyangsikan, "Apakah saya bisa?"   Ada begitu banyak pertanyaan sepanjang perjalanan ke(m)Bali yang diajukan oleh orang-orang yang saya temui sepanjang perjalanan. Kok, kamu boleh pergi seorang diri?  Kok, orang tuamu membolehkan? Saya belum pernah bertanya secara langsung ke Mama Bapa dengan pertanyaan itu. Sepanjang yang saya ingat, Mama Bapa memang selalu mendukung dan memperbolehkan hal-hal yang saya inginkan. Kebiasaan yang selalu saya lakukan ketika akan ...

KE(M)BALI: Telah tiba pada yang kelima

 Perkebunan Kopi dan Sensasi Mencecap Lima Cangkir di Bali Pulina Tempat ini saya datangi karena tertarik dengan konsep “kopi” yang ditawarkan. Rekomendasi tempat yang berlokasi di Gianyar ini saya dapat dari sebuah iklan di Instagram. Tempat ngopi yang sekaligus perkebunan kopi ini sungguh syahdu—saya langsung teringin untuk mengajak seorang kawan yang pasti cocok dengan tempat ngopi seperti ini. Lokasinya berada di alam terbuka. Ketika memasuki gerbang masuk, suasana natural langsung menyambut. Di tempat saya duduk terdengar suara-suara alam yang sungguh menenangkan. Kicau burung, suara tenggoret, desir daun, suara melodi musik tradisional, dan terdengar pula gemericik air dari aliran sungai di hadapan saya. Saya duduk di areal yang menghadap lurus ke tulisan “Bali Pulina” berwarna merah hati. Sejak baru tiba, saya langsung membaca buku yang saya bawa. Setelah pesanan datang, barulah saya mencicipinya. Ada dua menu yang saya pesan. Pertama, satu paket kopi dengan lima varian di d...

KE(M)BALI: Telah tiba pada yang kelima

 Tari Kecak dan Matahari Terbenam yang Menawan Membayangkan menonton pertunjukkan tari di teater terbuka dengan pemandangan hamparan laut seiring matahari terbenam adalah sesuatu yang menakjubkan, bukan? Demi menjawab pertanyaan dan rasa penasaran itu, sejak jauh-jauh hari saya sudah memesan tiket pertunjukkan budaya Bali Tari Kecak Uluwatu bahkan sebelum ketibaan saya di Pulau Dewata. Melalui sebuah aplikasi pemesanan tiket, saya membeli tiket pertunjukkan pada pukul 18.00 WITA seharga 140k. Harga tersebut lebih murah dibandingkan dengan harga di lokasi, yaitu 150k per tiket per orang. Sebuah pilihan yang tepat ketika saya memutuskan untuk membeli tiket h-9 pertunjukkan. Ketika sudah di lokasi, tiket reguler pukul enam sudah tak bersisa. Para pengunjung yang memang ingin menonton pertunjukkan hanya punya satu pilihan, menonton pada pertunjukkan berikutnya, yaitu pukul 19.30 (?). Tari Kecak merupakan tarian Bali yang unik. Sepanjang pertunjukkan tak ada iringan alat musik sama seka...

KE(M)BALI: Telah tiba pada yang kelima #3

Bukan Sekadar Pura-pura berkunjung ke Pura-Pura  Pura Tanah Lot Pura Batu Bolong Pura Uluwatu Pura Uluwatu

KE(M)BALI: Telah tiba pada yang kelima #2

  Desa Adat Seminyak Waktu terbit matahari di Bali lebih siang daripada di Jawa. Sekitar pukul setengah enam saya keluar kamar dan terkaget karena masih gelap. Ketika mengintip dari areal kolam belakang resepsionis, ternyata langit memang masih mendung dan belum ada cahaya benderang. Saya duduk sejenak di kursi depan kolam sebelum akhirnya saya putuskan untuk berjalan keluar menuju pantai pertama yang saya datangi.   Pantai Seminyak Saya memang sengaja memilih hostel yang dekat dengan pantai dan bisa diakses dengan berjalan kaki. Pantai Seminyak adalah pantai terdekat dari hostel dan menjadi tujuan pertama di hari kedua di Bali. Saya sengaja berjalan kaki dari hostel menuju pantai. Ada banyak hal menarik yang saya lewati di sepanjang perjalanan. Yang baru saya sadari adalah ternyata saya menginap di wilayah yang masih satu areal dengan Desa Adat Seminyak. Saya pun melewati pura desa adat yang tampak megah dan gagah. Karena masih pagi, jalanan pun masih sepi dan hanya...