Langsung ke konten utama

Postingan

KE(M)BALI: Telah tiba pada yang kelima

 Tari Kecak dan Matahari Terbenam yang Menawan Membayangkan menonton pertunjukkan tari di teater terbuka dengan pemandangan hamparan laut seiring matahari terbenam adalah sesuatu yang menakjubkan, bukan? Demi menjawab pertanyaan dan rasa penasaran itu, sejak jauh-jauh hari saya sudah memesan tiket pertunjukkan budaya Bali Tari Kecak Uluwatu bahkan sebelum ketibaan saya di Pulau Dewata. Melalui sebuah aplikasi pemesanan tiket, saya membeli tiket pertunjukkan pada pukul 18.00 WITA seharga 140k. Harga tersebut lebih murah dibandingkan dengan harga di lokasi, yaitu 150k per tiket per orang. Sebuah pilihan yang tepat ketika saya memutuskan untuk membeli tiket h-9 pertunjukkan. Ketika sudah di lokasi, tiket reguler pukul enam sudah tak bersisa. Para pengunjung yang memang ingin menonton pertunjukkan hanya punya satu pilihan, menonton pada pertunjukkan berikutnya, yaitu pukul 19.30 (?). Tari Kecak merupakan tarian Bali yang unik. Sepanjang pertunjukkan tak ada iringan alat musik sama seka...

KE(M)BALI: Telah tiba pada yang kelima #3

Bukan Sekadar Pura-pura berkunjung ke Pura-Pura  Pura Tanah Lot Pura Batu Bolong Pura Uluwatu Pura Uluwatu

KE(M)BALI: Telah tiba pada yang kelima #2

  Desa Adat Seminyak Waktu terbit matahari di Bali lebih siang daripada di Jawa. Sekitar pukul setengah enam saya keluar kamar dan terkaget karena masih gelap. Ketika mengintip dari areal kolam belakang resepsionis, ternyata langit memang masih mendung dan belum ada cahaya benderang. Saya duduk sejenak di kursi depan kolam sebelum akhirnya saya putuskan untuk berjalan keluar menuju pantai pertama yang saya datangi.   Pantai Seminyak Saya memang sengaja memilih hostel yang dekat dengan pantai dan bisa diakses dengan berjalan kaki. Pantai Seminyak adalah pantai terdekat dari hostel dan menjadi tujuan pertama di hari kedua di Bali. Saya sengaja berjalan kaki dari hostel menuju pantai. Ada banyak hal menarik yang saya lewati di sepanjang perjalanan. Yang baru saya sadari adalah ternyata saya menginap di wilayah yang masih satu areal dengan Desa Adat Seminyak. Saya pun melewati pura desa adat yang tampak megah dan gagah. Karena masih pagi, jalanan pun masih sepi dan hanya...

KE(M)BALI: Telah tiba pada yang kelima #1

  Tepat sebulah yang lalu pada tanggal yang sama saya memulai perjalanan ke Bali. Minggu pagi saya berangkat dari kos menuju Stasiun Yogyakarta. Saya memulai perjalanan dengan menaiki kereta bandara yang akan membawa saya ke Yogyakarta International Airport (YIA). Jadwal keberangkatan kereta bandara adalah pukul 10.20. Saya baru tiba di stasiun pukul 10.12, delapan menit sebelum kereta memulai perjalanan. Koper seberat belasan kilo yang saya bawa harus diseret dengan cepat. Gerbang masuk penumpang menuju kereta padat oleh para calon penumpang maupun para penumpang yang turun di stasiun. Saya sudah sering naik kereta (antarkota, antarprovinsi, LRT, MRT), tetapi ini kali pertama saya menaiki kereta bandara. Karena memang di tiket tidak ada nomor kursi, saya langsung menempati kursi kosong yang saya lewati. Saya duduk dengan seorang bapak-bapak yang ternyata akan pergi ke Pekanbaru bersama istri dan dua anaknya. Satu jam perjalanan di kereta kami habiskan dengan mengobrol, tak perna...