Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

I

This is me, my old brother, and my old sister. This photo was taken at my home when I’d Fitri two years ago. The boy in the right of me is my oldest brother, his name is Oki Sutanto. He is very handsome, diligent, smart, and very wise. He is a dreamer husband for me in the future. His hobby is hangout with his friends in motorcycle community. The girl in the left of me is my old sister, her name is Yuli Sutanti. She is very kind and cheerful. But sometimes she look like a boy. Her hobby is riding a big motorcycle and travelling with that. She is a member of motorcycle community, too, like my oldest brother. Most of the people was thinking that I and she is a twins sister because of our face. But, we were not. We only look same because the age distance between us only two years. And I is youngest child in my family. Both of my old brother and my old sister working in Cikarang for now. They only return to the hometown once a year. So, I miss them so much right now. They of...

Buah Sajakku

Dalang Penabur Gula Oleh: Yosi Sulastri Merdeka! Merdeka! Merdeka! Itu ucapan mereka, Sekerumunan semut yang datang menggerumuti gula. Gula ditebar tepat di depan muka mereka. Bersimpati kepada pemerintah solah mereka menderita. Iya, menderita karena kepemimpinan seseorang “di sana”. Katanya, Turunkan si dia! Turunkan si dia! Turunkan si dia! Lagi-lagi itu ucapan mereka, Semut-semut yang berdatangan mendekati gula. Janji manis dari sosok gelap di belakang kamera, Layar besar berkaca namun tak tampak siapa dalangnya, Iya, ialah ia yang menebar gula kepada para rakyat yang sengsara. Karena sejarah politik hitam bangsanya. Semut-semut itu kini telah berbaris rapi. Beradu lakon, berisak tangis, dan memeras iba dengan membawa bayi. Berjalan menyusuri aspal panas siang hari. Berbekal semangat dengan manisnya gula yang akan mereka dapati. Hingga sampailah di depan gedung utama negeri ini. Berorasi, berargumentasi, bernegosi...

Budaya Kepungan Sego Tawon

(Desa Mangunweni, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen) Budaya Kepungan Sego Tawon Nama : Yosi Sulastri NIM    : 1714025008 Prodi : Sastra Indonesia Tugas Mata Kuliah Sastra Melayu Lama UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA September 2017 BUDAYA KEPUNGAN SEGO TAWON A.   Definisi Budaya Kepungan Sego Tawon Dalam sebuah acara hajatan, tuan rumah pasti menginginkan hari pelaksanaan berjalan dengan lancar. Tak hanya itu saja, tuan rumah juga berharap tamu yang datang akan melimpah ruah sehingga hidangan apapun yang telah disiapkan tidak terbuang percuma. Hal ini menciptakan sebuah tradisi “tersendiri” yang dilakukan sebelum hari pelaksanaan hajatan itu tiba. Tradisi yang dimaksud adalah kepungan 1 dengan sebuah tumpeng yang disebut sego tawon . Kepungan ini b...