SUDAH TAK ADA KITA! Ini adalah kisah yang sudah cukup lama berlalu, tetapi baru bisa saya tuliskan saat ini. Mungkin karena saya tidak sempat? Mungkin karena saya belum sanggup? Atau mungkin karena saya belum bisa menerima perasaan marah, kecewa, dan nelangsa? *** Pagi itu saya sedang bersiap-siap untuk datang ke sebuah acara pernikahan. Ada begitu banyak orang yang berencana berangkat bersama, termasuk *****. Selama bersiap, ***** yang merias wajah saya. Sebuah pewarna bibir berwarna merah terang dipilih olehnya. Baju gamis polos berwarna biru tua dan kerudung segi empat berwarna abu-abu tua menjadi pakaian yang saya kenakan. Selain *****, ada seorang teman di depan rumah yang berangkat bersama saya. Tanpa pernah janjian sebelumnya, warna pakaian kami ternyata senada, yaitu nuansa biru gelap dan warna gelap lainnya. Sembari berjalan, saya berbincang bersama mereka sekaligus rombongan ibu-ibu. Hingga saat itu, saya masih belum tahu akan menghadiri acara pernikahannya siap...