Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Titik yang Bergerak Mendekat - Sebuah kisah yang hidup dalam mimpi penulis

Titik yang Bergerak Mendekat Pepohonan hijau memenuhi pandangan mata saya. Saat itu saya sedang berjalan-jalan dengan Ulin. Kita berdua bersama-sama pergi mendaki. Bukan kali pertama, tetapi sudah ke sekian kalinya. Saya sampai hapal rute pendakian dari gunung itu. Ketika hampir sampai di puncak, saya dan Ulin tanpa sengaja menemukan sesuatu yang tidak pernah kami jumpai sebelumnya. Kami sempat berlalu pergi, tetapi ketika memikirkan betapa sayangnya kalau tidak disinggahi akhirnya kami pun memilih untuk putar balik dan mendekat ke tempat itu. Di sebuah tikungan jalur pendakian, ada sebuah air terjun yang mengalir tenang. Warnanya bening. Menyatu dengan bebatuan dan beberapa tumbuhan yang tumbuh menempel. Tidak deras dan tidak pula kering. Sungguh menenangkan. Air terjun itu tidak terlalu besar, tetapi cukup indah dan menarik untuk didekati. Saya pun mencoba mendekat, tetapi tidak jadi karena ada hal yang menghalangi. Di samping air terjun, sedikit menanjak ke arah bukit, ter...

Tentang Mereka yang Saya Temui di Jogja

Tentang Mereka yang Saya Temui di Jogja Inilah mereka yang buat saya rindu untuk kembali ke Jogja dan mereka yang membuat saya bisa bertahan di sana. Phasayang Sasindo A Menyebalkan dan terlalu ikut campur urusan orang lain. Itu adalah anggapan saya terhadap Phasa ketika awal saya mengenalnya. Namanya Hidayah Nuril Phasa. Anak pertama dari banyak bersaudara. Saya lupa berapa adiknya. Kayanya sih ada empat. Satu perempuan dan tiga laki-laki. Kalau keliru biar kamu yang benerin ya, Sa. Awal perkenalan dengan Phasa adalah ketika kali pertama masuk kuliah di semester satu. Dulu ia duduk di samping alm Feni. Perkenalan pertama saya dengan Phasa hanya sekadar nama. Setelah itu, beberapa tugas kelompok membuat saya lebih dekat dengan Phasa. Sungguh seperti seorang kaka ketika saya sedang berbicara dengannya, mungkin karena dia anak pertama di dalam keluarganya kali, ya.  Setiap saya mengeluh, dia selalu punya alasan yang mematahkan rengekan saya. Setiap saya bercerita pun, dia p...