Spirit, Momen, dan Milieu dalam Burmese Days —George Orwell Ada beragam cara pandang untuk melihat dan membahas karya sastra. Saya merasa sulit ketika harus menentukan melihat Burmese Days menggunakan perspektif yang mana. Apakah saya hanya melihat Burmese Days secara objektif dengan mengapresiasi keindahan gaya bahasa Orwell dalam menggambarkan latar suasana yang dipenuhi dengan tanaman dan bunga-bunga? Atau secara ekspresif dengan menceritakan kisah inspiratif Orwell dalam proses menulis Burmese Days ? Atau secara mimetik dengan membandingkan kondisi sosial Burma di dalam novel dengan Burma dalam realitas sosial? Atau secara pragmatik dengan melihat nilai moral dari Burmese Days dan relevansinya dengan masa kini? Mengulas Burmese Days ternyata lebih sulit daripada “perjuangan” ketika saya membaca novel pertama Eric Arthur Blair ini. Karena banyaknya hal menarik yang bisa disampaikan dan diungkap, pembahasan kali ini akan dibatasi pada munculnya disorganisasi tokoh yang...