Revolusi Mental Bukan Re-polusi Mental Oleh: Yosi Sulastri Mahasiswa identik dengan pemuda. Pemuda senada dengan semangat yang membara. Jika pemuda itu adalah seorang mahasiswa, maka hendaklah ia menjadi pengobar semangat di manapun keberadaannya. Sering kali semangat mereka terkoar ke seluruh lingkup kehidupan sosial. Melestarikan lingkungan, menjaga perdamaian, menguri-uri kebudayaan, mengajak kebaikkan, namun tak jarang mereka melalaikan perintah Tuhan. Di saat adzan telah berkumandang, mereka terlalu lalai dan terbuai oleh kebersamaan yang mereka rasakan. Berbincang-bincang dalam sebuah perkumpulan yang mendiskusikan sebuah kegiatan sosial. Namun, apakah mereka tidak menyertakan Allah dalam pengambilan keputusan? Terkadang itu semua semakin ironis di saat seorang mahasiswa mengatakan untuk tetap melanjutkan kegiatan dan menunda waktu solat hanya karena kepentingan dunia. Yang pada akhirnya satu waktu solat terlewatkan tanpa ada rasa menyesal. Hingga tumbuhlah suatu k...